Pengenalan Docker untuk Pemula
Pernahkah Anda coding fitur yang jalan lancar di laptop sendiri, tapi error saat di-upload ke server atau dicoba di laptop teman? Masalah utamanya biasanya perbedaan versi PHP, Database, atau OS. Solusinya? Docker.
Apa itu Docker?
Bayangkan Docker seperti Kotak Bekal (Container). Tidak peduli Anda membawa kotak bekal itu ke kantor, ke taman, atau ke sekolah, isinya (nasi, lauk, sendok) tetap sama dan tidak tercampur dengan barang lain di tas Anda.
Di dunia coding:
-
Aplikasi Anda = Nasi & Lauk.
-
Server/Laptop = Tas.
-
Docker Container = Kotak Bekal.
3 Istilah Kunci Docker
-
Dockerfile (Resep): File teks berisi instruksi. Misal: “Pakai PHP 8.2, install Extension MySQL, copy kode project ke folder /var/www”.
-
Image (Masakan Matang): Hasil dari resep (Dockerfile) yang sudah dimasak (build). Image ini adalah template.
-
Container (Makanan di Piring): Image yang sedang dijalankan. Satu Image bisa dijalankan menjadi banyak Container.
Contoh Kasus Sederhana
Tanpa Docker, Anda harus install XAMPP/Laragon. Dengan Docker, Anda cukup buat file docker-compose.yml:
services: app: image: php:8.2-apache volumes: - .:/var/www/html ports: - "8000:80" db: image: mysql:8.0 environment: MYSQL_ROOT_PASSWORD: root
Cukup ketik docker-compose up, dan boom! Web server dan database menyala. Teman Anda yang punya file ini juga akan mendapatkan versi PHP dan MySQL yang persis sama dengan Anda.